Riyadhus Shalihin ( Taman Orang-Orang Sholeh ) Bab.9. Bertafakkur. Karya Imam An-Nawawi

September 28, 2017 , , 0 Comments

Riyadhus Shalihin adalah karya besar imam An-Nawawi yang merupakan kitab kumpulan hadits tentang tazkiyah,adab dan akhlak ini telah memberikan manfaat dan sumbangan luar biasa dalam tarbiyah. Riyadhus Shalihin Merupakan “ Taman “ yang indah bagi orang sholeh dan penerang bagi orang awam. Penulis tulis ulang agar dapat dibaca secara online, semoga bermanfaat dan dapat menjadikan kita muslim yang lebih baik.


Memikir-mikirkan Keagungan Makhluk-makhluk Allah Ta'ala Dan Rosaknya Dunia Dan Kesukaran-kesukaran Di Akhirat Dan Perkara Yang Lain-lain Di Dunia  Dan  Akhirat  Serta   Keteledoran Jiwa,  Juga Mendidiknya Dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah

Allah Ta'ala berfirman:
"Katakanlah: Hanyasanya aku hendak menasihati kepadamu sekalian perkara satu saja, iaitu supaya engkau sekalian berdiri di hadapan Allah berdua-duaan atau sendiri-sendiri, kemudian engkau sekalian memikirkan bahawa bukanlah kawanmu itu terkena penyakit gila. Tidaklah kawanmu itu melainkan seorang yang memberikan peringatan kepadamu sekalian sebelum datangnya seksa yang amat sangat." (Saba': 46)
Allah Ta'ala berfirman pula:

"Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi serta
bersilih, gantinya malam dengan siang itu adalah tanda-tanda - kekuasaan Allah - bagi orang-orang yang suka berfikir.
"Mereka itu ialah orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah ketika berdiri, duduk ataupun berbaring sambil memikirkan kejadian langit dan bumi. Mereka berkata: "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa api neraka." Sampai ayat-ayat seterusnya. (ali-lmran: 190-191)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Apakah mereka tidak melihat - memerhatikan - pada unta, bagaimana ia diciptakan?
"Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
"Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan?
"Dan juga bumi, bagaimana ia dikembangkan?
"Maka dari itu berikanlah peringatan, kerana engkau itu hanyalah seorang yang bertugas memberi peringatan." (al-Ghasyiyah: 17-21)
Allah Ta'ala juga berfirman:
"Apakah mereka tidak hendak berjalan di muka bumi, lalu melihat - memerhatikan - bagaimana akibat orang-orang yang belum mereka? Allah telah membinasakan mereka itu dan keadaan yang seperti itu pula untuk orang-orang kafir?" (Muhammad: 10)
Ayat-ayat mengenai bab ini amat banyak sekali. Setengah dari Hadis-hadis yang berhubungan dengan bab ini ialah Hadis di muka, iaitu:
"Orang yang cerdik - berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya." Dan seterusnya.
Adapun lengkapnya Hadis di atas ialah:
Dari Abu Ya'la iaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Orang yang cerdik - berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah - yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal shalih."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: